menganalisis software aplikasi
1. menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
- File dan data yang akan diinstall hilang atau rusak, menyebabkan file tidak bisa diinstal dan otomatis tidak bisa digunakan. Solusi jika sahabat Gci menemui kendala ini ialah perlu mendownload kembali file atau data dari aplikasi yang akan diinstal. Kemudian pastikan terlebih dahulu dengan cermat apakah proses download dilakukan dengan benar dan tidak ada file atau data yang rusak.
- Kemungkinan perangkat tidak mendukung. Tidak semua aplikasi dapat diinstal di perangkat yang sama lho. Mengenali perangkat kita sendiri akan membantu kita dalam memilih aplikasi yang pas ya sahabat G Jika suatu aplikasi tidak didukung oleh perangkat, maka jalan yang pas adalah perlu mencari versi yang lebih lama dari versi sebelumnya. Atau mencari lagi aplikasi yang sesuai dengan perangkat sahabat gci.
- Tidak tersedianya media penyimpanan yang sesuai. Sebelum proses instalasi dilanjutkan, biasanya aplikasi akan meninjau dulu nih apakah space memory yang ada cukup atau tidak. Sahabat Gci harus lebih teliti dalam mengenali tiap bagian dari perangkat sahabat.
- Tidak sesuai dengan tahap instalasi yang betul. Proses instalasi user akan dipandu dengan berbagai perintah yang sudah di format sebelumnya. Jadi apabila sahabat tidak melewati langkah yang sesuai, makan akan terjadi error atau kesalahan dalam pemakaian aplikasi nantinya. Harus lebih teliti ya.
- Aplikasi sudah terlalu jadul. Sekarang ini sudah banyak aplikasi yang di update atau diperbaharui. Kemudian versi yang lama ditinggalkan atau sudah tidak di dioperasi lagi. Sebagian aplikasi yang sudah versi lama ini sudah tidak bisa dipakai lagi, karena sifatnya yang sudah ketinggalan dan sistemnya yang tidak cocok dengan system computer yang semakin canggih saja.
- Aplikasi tidak bisa dijalankan. Jika sahabat Gci menemui kasus yang satu ini, maka cara yang kemungkinan bisa membantu adalah dengan melakukan restart. Karena sebagian aplikasi harus menyesuaikan terlebih dahulu. Biasanya aka nada perintah untuk merestart perangkat, namun jika tidak ada perintah dan program tidak bisa dijalankan, maka cara ini mungkin bisa dicoba.
2, mengelola perbaikan pada instalasi software aplikasi
Cara memperbaiki software yg rusak pada aplikasi
1.Analisa Crash Detail
Apabila software tidak bisa beraksi lagi, maka coba aktifkan tools WhatIsHang. Tools ini akan menganalisis, apakah masalahnya terletak pada interface, system, atau software.
2. Nonaktifkan Program Yang lemot
Apabila sebuah program hang dalam dan terus menerus loading, maka coba close beberapa applikasi yang sedang di buka, atau dengan kata lain, gunakanlah applikasi yang hanya diperlukan saja.
3. Rutin uninstall Software Software yang sudah tidak terlalu penting
Apabila Anda melihat ada yang salah saat proses uninstall, lebih baik segera gunakan tools IObitUninstaller. Pilih “Uninstall | Advance”, tools ini akan menjalankan routine uninstall seperti biasa, mencari, dan menyingkirkan sisa-sisa file dalam registry maupun hard disk. tandai driver tersebut dan klik “Clean up”. Tools akan menghapus semua file dan entri registry terkait driver sekaligus membuat sebuah backup copy. Apabila perlu, Anda dapat membatalkan penghapusan melalui “Management | Backup Copy”.
4. Close Proses Program Software secara efektif
Coba gunakan AppCrashView apabila anda menemukan sebuah software yang sering Crash. Tools ini secara otomatis akan menganalisis laporan kesalahan Windows dan menampilkan semua crash yang telah terjadi. Klik “Process File” untuk melihat program-program mana saja yang sering crash di dalam sistem. Setelah menggunakan AppCrashView, gunakan tools ProcessKO.
Tools ini akan berjalan secara otomatis dalam taskbar dan ditujukan bagi programmer yang ingin menguji software buatannya sendiri. Oleh karena itu, pengguna diijnkan membuat “Favorites” untuk proses yang dihentikan, yang selanjutnya dapat dimatikan dengan mudah melalui sebuah tombol.
3.menerapkan instalasi jaringan komputer
Jenis-jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :
a) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televise kabel.
c) Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
d) Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bias berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
e) Wireless (Jaringan tanpa kabel), jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
3) Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
a) Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Keuntungan
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
• Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
• Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh
b) Topologi Token Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
c) Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka
gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka
gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4) Type Jaringan
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
a) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputerkomputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
• Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
• Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
• Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
• Biaya operasional relatif lebih mahal.
• Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
• Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
a) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputerkomputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
• Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
• Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
• Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
• Biaya operasional relatif lebih mahal.
• Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
• Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
b) Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
• Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
• Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
• Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing computer tersebut.
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
• Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
• Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
• Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing computer tersebut.
5) Protocol Jaringan
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor computer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open
System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protocolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produkproduk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protocol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor computer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open
System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protocolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produkproduk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protocol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
6) IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdirin atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.
Tabel 2. Contoh IP Address
Network ID Host ID
193 160 5 1
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID 20 menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada table dibawah
Tabel 3. Pembagian kelas IP Address
Kelas Network ID Host ID Default Sub net Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit 21 pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdirin atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.
Tabel 2. Contoh IP Address
Network ID Host ID
193 160 5 1
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID 20 menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada table dibawah
Tabel 3. Pembagian kelas IP Address
Kelas Network ID Host ID Default Sub net Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit 21 pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
7) Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :
a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
b) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :
a) Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
b) Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
c) Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
8) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
4.Materi Instalasi Jaringan Komputer
Teknik Komputer dan Jaringan
INSTALASI JARINGAN KOMPUTER
Tujuan :
Pembahasan ini bertujuan agar siswa dapat :
1.Menentukan Klasifikasi Jaringan komputer
2.Menentukan Topologi, media serta perangkat jaringan komputer yang digunakan .
3.Menghubungkan Komputer dengan Jaringan
4.Melakukan setting ulang koneksi jaringan
Pokok Bahasan Materi Instalasi Jaringan Komputer adalah
Dalam pembahasan ini meliputi :
1.Klasifikasi Jaringan Komputer
2.Topologi Jaringan Komputer
3.Media Transmisi Jaringan
4.Perangkat Jaringan Komputer
5.Menghubungkan Komputer dengan Jaringan
6.Pemeriksaan hardware
7.Diagnosa permasalahan PC yang tersambung jaringan
8.Perbaikan konektifitas
5.1.Klasifikasi Jaringan Komputer
Jaringan komputer dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. LAN (Local Area Network)
2. MAN (Metropolitan Area Network)
3. WAN (Wide Area Network)
Ketiga klasifikasi diatas dapat dibedakan berdasarkan lingkup geografis host-host pengisinya, jenis media transmisi yang digunakan, termasuk didalamnya adalah konfigurasi interkoneksi medianya, serta aplikasi yang digunakan untuk pertukaran informasinya.
Walaupun demikian, istilah LAN dan WAN lebih sering digunakan, sedangkan istilah MAN tidak banyak digunakan karena pengertian yang dikandung didalam istilah MAN tidak banyak digunakan oleh pengelola autonomous system (AS).
1. LAN
Dalam Materi Instalasi Jaringan Komputer Selanjutnya adalah Local Area Network (LAN), yaitu jaringan komputer yang diimplementasikan dalam lingkup geografis terbatas. Komputer yang saling terhubung tergabung dalam satu network secara fisik maupun logika.
Media implementasi jaringan yang digunakan pada Local Area Network (LAN) dibatasi hanya satu jenis, sehingga hal ini membatasi lingkup geografis dari LAN, yang radiusnya adalah sepanjang jangkauan maksimal dari media tersebut.
LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area geografis lokal, seperti rumah, kantor atau kelompok bangunan. LAN sekarang lebih banyak menggunakan teknologi berdasar standar IEEE 802.3 Ethernet switch, atau IEEE 802.11 Wi -Fi, yang kebanyakan berjalan pada kecepatan 10, 100, atau 1000 Mbps (Gigabit Ethernet).
Perangkat yang digunakan untuk interkoneksi pada LAN, tergolong pada tiga jenis, yaitu Hub, Switch dan Bridge, walaupun secara kinerja Hub dan Swicth dapat dikaegorikan pada bridge itulah Materi Instalasi Jaringan Komputer
Sedangkan untuk teknologi (metoda akses) LAN dapat menggunakan salah satu dari 3 macam metode akses yang ada, yaitu Ethernet, Token Ring dan FDDI, yang disesuaikan dengan media fisik yang mengkoneksikannya.
Secara khusus metoda akses mengatur bagaimana cara penyampaian paket data dari satu host menuju host lain yang menjadi tujuan paket data.
Selanjutnya dalam pelajaran atau Materi Instalasi Jaringan Komputer
1.Ethernet, teknologi ini terbagi ata CSMA/CD dan CSMA/CA. Metoda akses ini diimplementasikan pada jenis topologi bus atau star.
a.CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection), diimplmentasikan pada perangkat hub, dimana host pengirim terlebih dahulu akan mencari posisi penerima, selanjutnya apabila posisi host penerima telah ditemukan, maka pengiriman paket data akan dilakukan sesuai dengan jalur yang telah ditemukan. Pada proses pengiriman ini, sangat dimungkinkan terjadi tabrakan paket data, apabila pada waktu yang bersamaan ada pengiriman host lain yang menggunakan jalur yang sama.
b.CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance), diimplmentasikan pada perangkat switch, proses awalnya sama dengan CSMA/CD, yaitu host pengirim akan mencari host tujuan, namun setelah posisi host tujuan ditemukan, host pengirim akan memberikan pemberitahuan kepada pengguna network yang lain (pengguna jalur yang sama) bahwa pada saat kemudian ia akan melakukan pengiriman paket data yang akan menggunakan jalur tersebut, sehingga apabila pengiriman paket data dilakukan, akan dihindari terjadinya tabrakan paket data, karena lalu lintas pengiriman paket data dari host lain yang menggunakan jalur yang sama akan dilakukan setelah paket pada lalu lintasnya dilakukan, artinya terdapat antrian pengiriman paket data pada jalur.
Konsep metoda akses ini mempunyai keunggulan, yaitu selain akan menghindari
Teknik Komputer dan Jaringan
terjadinya tabrakan paket data, juga penggunaan jalur akan maksimal digunakan oleh satu lalu lintas pengiriman paket data, tidak seperti pada CSMA/CD yang memanfaatkan satu jalur untuk beberapa lalu lintas pengiriman paket data.
2.Token Ring (Token Passing) Metoda akses ini digunakan pada topologi Ring, dimana paket data akan dikirimkan dari host pengirim menuju host penerima melalui perjalanan token (istilah untuk pembawa data). Apabila antara antara host pengirim dengan host penerima terdapat host lain, maka token (termasuk didalamnya paket data yang dibawa) akan singgah dulu di host tersebut, setelah tiba di host penerima, barulah paket data disampaikan.
3.FDDI (Fiber Distribute Data Interface)
Lalu dalam pelajaran Materi Instalasi Jaringan Komputer adalah metoda akses ini diimplementasikan pada topologi FDDI yang menggunakan media Fiber Optic. Secara diagram topologi ini mirip dengan topologi ring, namun pada FDDI terdapat dua ring, sebab fiber optic yang digunakan sebagai media mempunyai jalur ganda (multi mode fiber, pelajari bahasan Fiber Optic), dimana satu ring Fiber Optic berperan sebagai jalur utama, sedangkan jalur lainnya berperan sebagai back up (cadangan) apabila dalam proses penyampaian paket datanya terdapat gangguan pada jalur utama, yang mungkin disebabkan oleh masalah yang terjadi pada jalur utama.
Proses perpindahan jalur dari dari jalur utama ke jalur alternatif (back up) dilakukan secara otomatis.
2. MAN
Seterusnya dalam Materi Instalasi Jaringan Komputer disebutkan Metropolitan Area Network (MAN), mempunyai cakupan geografis yang lebih luas dari batasan Local Area Network (LAN). Radius yang lebih luas ini ditentukan oleh media yang meingimplementasikan jaringan komputer ini, dimana dapat digunakan lebih dari satu jenis media. Contohnya berupa koneksi antar komputer pada satu lingkup perusahaan (satu pengelola teknis), seperti koneksi kantor pusat dengan kantor cabang yang masih terdapat dalam lingkup satu daerah.
Batasan dari Metropolitas Area Network (MAN) terletak pada kendali teknis jaringan komputer (traffic) yang hanya terdiri dari satu kendali teknis (autonomous systems), walaupun terdiri dari banyak network yang saling terkoneksi dalam satu batasan geografis kota.
Misalnya satu instansi dengan kantor pusat di Cimahi Tengah, mempunyai kantor cabang di daerah Cimahi Utara dan Cimahi Selatan. Walapun secara gografis jarak antar ketiga host berjauhan, namun karena berada dalam satu batas geografis kota, dan yang lebih utama karena ketiga host/jaringan ini terpusat pada satu kendali teknis (satu autonomous system), maka jaringan yang menghubungkan ketiga kantor ini termasuk kedalam klasifikasi Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Ke tiga dalam Materi Instalasi Jaringan Komputer Wide Area Network (WAN), merupakan integrasi dari banyak network yang saling terhubung dengan menggunakan media dan teknologi yang beragam. Kendali teknisnya pun sangat banyak, selanjutnya setelah dimuati berbagai aplikasi, jaringan komputer ini dikenal dengan nama Internet.
Jaringan Komputer dengan implementasi yang menggabungkan LAN, MAN dan WAN dapat disebut sebagai WAN.
Perangkat yang digunakan untuk interkoneksi pada WAN diantaranya adalah router, WAN switching, modem, multiplexer dan banyak server komunikasi untuk beberapa aplikasi jaringan komputer.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk koneksi WAN, yang dikenal dengan teknologi WAN, yaitu :
1. PPP (Point to point protocol)
2.Frame Relay, termasuk salah satu contohnya adalah implementasi ISDN.
3.DSL, dikenal dengan koneksi broadband, implementasi dilapangan banyak teknologi broadband yang mengadopsi teknologi DSL, yaitu :
a.Asymmetric DSL (ADSL), Yang dimaksud dengan kata Asymmetric DSL adalah teknologi ini memberikan kecepatan transfer data yang berbeda antara proses pengiriman data (upload) dan penerimaan data (download). Karena ketidaksamaan inilah, maka diberikan istilah Asymmetric untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih besar daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet khususnya untuk level pengguna akhir lebih banyak men-download.
Tipe DSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna level perumahan, di mana traffic
menerima data lebih besar daripada melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk aplikasiaplikasi level pengguna akhir seperti misalnya melakukan download musik dan film, surfing, online games, menerima e-mail, dan banyak lagi. ADSL menyediakan koneksi upstream yang relative lambat karena biasanya koneksi ini hanya digunakan untuk melakukan permintaan data ke Internet. Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga servis ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga terjangkau oleh pengguna rumahan
b.Symmetric DSL (SDSL), Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan koneksi yang memiliki spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis keduanya. Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok digunakan untuk keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke Internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman e-mail besarbesaran dengan attachment yang besar, melakukan upload informasi ke Internet, membuat web server, FTP server, dan banyak lagi. Biasanya servis jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok untuk keperluan perusahaan.
c.G.SHDSL, Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur multi-rate (kecepatan yang dapat berbeda-beda), multi-service, dengan jarak jangkauan yang..........
3.FDDI (Fiber Distribute Data Interface)
Lalu dalam pelajaran Materi Instalasi Jaringan Komputer adalah metoda akses ini diimplementasikan pada topologi FDDI yang menggunakan media Fiber Optic. Secara diagram topologi ini mirip dengan topologi ring, namun pada FDDI terdapat dua ring, sebab fiber optic yang digunakan sebagai media mempunyai jalur ganda (multi mode fiber, pelajari bahasan Fiber Optic), dimana satu ring Fiber Optic berperan sebagai jalur utama, sedangkan jalur lainnya berperan sebagai back up (cadangan) apabila dalam proses penyampaian paket datanya terdapat gangguan pada jalur utama, yang mungkin disebabkan oleh masalah yang terjadi pada jalur utama.
Proses perpindahan jalur dari dari jalur utama ke jalur alternatif (back up) dilakukan secara otomatis.
2. MAN
Seterusnya dalam Materi Instalasi Jaringan Komputer disebutkan Metropolitan Area Network (MAN), mempunyai cakupan geografis yang lebih luas dari batasan Local Area Network (LAN). Radius yang lebih luas ini ditentukan oleh media yang meingimplementasikan jaringan komputer ini, dimana dapat digunakan lebih dari satu jenis media. Contohnya berupa koneksi antar komputer pada satu lingkup perusahaan (satu pengelola teknis), seperti koneksi kantor pusat dengan kantor cabang yang masih terdapat dalam lingkup satu daerah.
Batasan dari Metropolitas Area Network (MAN) terletak pada kendali teknis jaringan komputer (traffic) yang hanya terdiri dari satu kendali teknis (autonomous systems), walaupun terdiri dari banyak network yang saling terkoneksi dalam satu batasan geografis kota.
Misalnya satu instansi dengan kantor pusat di Cimahi Tengah, mempunyai kantor cabang di daerah Cimahi Utara dan Cimahi Selatan. Walapun secara gografis jarak antar ketiga host berjauhan, namun karena berada dalam satu batas geografis kota, dan yang lebih utama karena ketiga host/jaringan ini terpusat pada satu kendali teknis (satu autonomous system), maka jaringan yang menghubungkan ketiga kantor ini termasuk kedalam klasifikasi Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Ke tiga dalam Materi Instalasi Jaringan Komputer Wide Area Network (WAN), merupakan integrasi dari banyak network yang saling terhubung dengan menggunakan media dan teknologi yang beragam. Kendali teknisnya pun sangat banyak, selanjutnya setelah dimuati berbagai aplikasi, jaringan komputer ini dikenal dengan nama Internet.
Jaringan Komputer dengan implementasi yang menggabungkan LAN, MAN dan WAN dapat disebut sebagai WAN.
Perangkat yang digunakan untuk interkoneksi pada WAN diantaranya adalah router, WAN switching, modem, multiplexer dan banyak server komunikasi untuk beberapa aplikasi jaringan komputer.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk koneksi WAN, yang dikenal dengan teknologi WAN, yaitu :
1. PPP (Point to point protocol)
2.Frame Relay, termasuk salah satu contohnya adalah implementasi ISDN.
3.DSL, dikenal dengan koneksi broadband, implementasi dilapangan banyak teknologi broadband yang mengadopsi teknologi DSL, yaitu :
a.Asymmetric DSL (ADSL), Yang dimaksud dengan kata Asymmetric DSL adalah teknologi ini memberikan kecepatan transfer data yang berbeda antara proses pengiriman data (upload) dan penerimaan data (download). Karena ketidaksamaan inilah, maka diberikan istilah Asymmetric untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih besar daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet khususnya untuk level pengguna akhir lebih banyak men-download.
Tipe DSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna level perumahan, di mana traffic
menerima data lebih besar daripada melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk aplikasiaplikasi level pengguna akhir seperti misalnya melakukan download musik dan film, surfing, online games, menerima e-mail, dan banyak lagi. ADSL menyediakan koneksi upstream yang relative lambat karena biasanya koneksi ini hanya digunakan untuk melakukan permintaan data ke Internet. Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga servis ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga terjangkau oleh pengguna rumahan
b.Symmetric DSL (SDSL), Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan koneksi yang memiliki spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis keduanya. Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok digunakan untuk keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke Internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman e-mail besarbesaran dengan attachment yang besar, melakukan upload informasi ke Internet, membuat web server, FTP server, dan banyak lagi. Biasanya servis jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok untuk keperluan perusahaan.
c.G.SHDSL, Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur multi-rate (kecepatan yang dapat berbeda-beda), multi-service, dengan jarak jangkauan yang..........
5.Penerapan alamat IP pada jaringan komputer
1. Sebagai identitas perangkat yang mengakses jaringan
Secara sederhana IP Address berfungsi sebagai identitas perangkat yang mengakses jaringan, sama halnya dengan nomor telepon, didunia ini tidak boleh ada nomor telepon yang sama, kenapa? Karena nomor telepon merepresentasikan atau mewakili perangkat telepon yang digunakan serta orang yang menggunakannya.
Misalnya saja nomor telepon teman Anda (sebut saja namanya Mawar) adalah 081234567890 (hanya contoh), saat Anda ingin mengirim pesan singkat (SMS, WhatsApp) atau menelepon Mawar, maka Anda akan menghubungi nomor tersebut, begitupun sebaliknya saat Anda menerima pesan singkat (SMS) atau telepon dari nomor tersebut, maka Anda akan tahu bahwa itu adalah teman Anda (Mawar). Begitupun dengan IP Address, tidak boleh ada IP Address yang sama dalam jaringan yang sama.
Catatan: Merujuk pada contoh kasus diatas, nomor telepon seseorang umumnya jarang ganti, kalaupun sering pasti tidak tiap kali menelepon ganti nomor, ya kan? Jika dalam jaringan komputer, ada perangkat (misalnya komputer) yang IP Addressnya tetap (IP Address Statis) dan ada juga IP Address Dinamis, berubah setiap kali kita terhubung ke jaringan, misalnya perangkat kita terhubung ke jaringan nirkabel (wireless) di tempat kerja, kemudian disconnect lalu terhubung kembali, IP Address host pada perangkat kita akan berbeda dengan sebelumnya (sebelum disconnect).
2. Mengidentifikasi skala jaringan yang digunakan
Penggunaan IP Address tidak sembarangan, bentuk IP Address versi 4 (IPv4) maksimal terdiri dari 12 digit dengan pemisah titik setiap 3 digit (contoh 180.235.148.14) atau hanya 6 digit (contohnya 127.0.0.1), dengan melihat IP Address sebenarnya kita dapat mengetahui seberapa besar jaringan tersebut berdasarkan alokasi IP Address yang tersedia, misalnya dengan melihat IP Address 192.168.1.100, kita akan tahu bahwa jaringan tersebut berskala kecil, hanya maksimal 254 host yang terhubung ke jaringan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan ulasan berikut:
IP Address dibagi kedalam 5 kelas, mulai dari kelas A, B, C, D hingga E, namun kelas D dan E tidak digunakan karena bukan alamat unicast.
IP Address dibagi kedalam 5 kelas, mulai dari kelas A, B, C, D hingga E, namun kelas D dan E tidak digunakan karena bukan alamat unicast.
IP Address kelas A memiliki karakteristik sebagai berikut
Oktet pertama bernilai 1 – 126. Dan Host ID-nya adalah oktet X.Y.Z. Sehingga jumlah host yang dapat terhubung dalam satu jaringan berjumlah 256x256x256 = 16.777.216 dikurangi 2 host yang tidak digunakan (0.0.0.0 dan 127.0.0.1) = 16.777.214 host (misal komputer atau smartphone).
Catatan: 256 merupakan jumlah angka dari 0 sampai 255.
IP Address kelas B memiliki karakteristik sebagai berikut
Oktet pertama bernilai 128 – 191. Dan Host ID-nya adalah oktet Y.Z. Sehingga jumlah host yang dapat terhubung dalam satu jaringan berjumlah 256×256 = 65.536 dikurangi 2 host = 65.534 host.
IP Address kelas C memiliki karakteristik sebagai berikut
Oktet pertama bernilai 192 – 223. Dan Host ID-nya adalah oktet Z. Sehingga jumlah host yang dapat terhubung dalam satu jaringan berjumlah 256 dikurangi 2 host = 254 host.
Jadi, IP Address 192.168.1.100 pada contoh diatas termasuk kelas C karena oktet awalnya berkisar antara 192 – 223.
3. Dapat digunakan untuk melacak keberadaan perangkat yang mengakses jaringan
Trik sederhana untuk mengujinya adalah dengan mengetik keyword “where is my ip” pada mesin pencari (misalnya Google), pada hasil pencarian teratas akan muncul IP Address dari perangkat yang kita gunakan (misalnya Saya menggunakan laptop dengan mengakses jaringan wireless yang bersifat public) kemudian copy IP Address tersebut lalu buka situs iplocation.net (situs iplocation.net juga biasanya muncul pada hasil pencarian Google), paste IP Address yang tadi di-copy dari hasil pencarian Google pada kolom yang tersedia kemudian tekan Enter atau klik IP Lookup, hasil pencarian cukup lengkap. Kita dapat mengetahui Negara, Provinsi, hingga Kota asal IP Address tersebut, bahkan kita dapat mengetahui Internet Service Provider (ISP) yang digunakan oleh IP Address tersebut. Beberapa IP Address terdaftar pada suatu organisasi sehingga akn muncul pada hasil pencarian, juga latitude dan longitude. Misalnya Saya yang saat ini memasukkan IP Address 36.72.135.13 di situs iplocation.net, hasil pencarian menunjukkan:
IP Address : 36.72.135.13
Country : Indonesia
Region : West Java
City : Sumedang
ISP : PT Telekomunikasi Indonesia
Organization : PT Telkom Indonesia
Latitude : -6.7063
Longitude : 108.5570
Country : Indonesia
Region : West Java
City : Sumedang
ISP : PT Telekomunikasi Indonesia
Organization : PT Telkom Indonesia
Latitude : -6.7063
Longitude : 108.5570
Percobaan selanjutnya kita akan cari tahu informasi mengenai situs dosenit.com, sebelumnya kita harus mengetahui IP Address dari situs dosenit.com, cara yang paling mudah adalah dengan membuka Command Prompt (pada Sistem Operasi Windows) atau Terminal (pada Sistem Operasi Linux) lalu ketik perintah “ping dosenit.com” dan tekan Enter, maka akan muncul IP Address dari situs dosenit.com, copy IP Address tersebut ke situe iplocation.net dan paste pada kolom yang tersedia, klik IP Locate:
IP Address : 180.235.148.14
Country : Indonesia
Region : West Java
City : Sangereng (mungkin alamat server-nya)
ISP : ARDH GLOBAL INDONESIA, PT
Organization : PT. ARDH GLOBAL INDONESIA
Latitude : -6.1781
Longitude : 106.6300
Country : Indonesia
Region : West Java
City : Sangereng (mungkin alamat server-nya)
ISP : ARDH GLOBAL INDONESIA, PT
Organization : PT. ARDH GLOBAL INDONESIA
Latitude : -6.1781
Longitude : 106.6300
6.mengkonfigurasi pengalamatan IP pada jaringan komputer
Konfigurasi Ip address
IP=10.20.30.25
Subnet Mask=255.255.255.224
Default Gateway=10.20.30.1
DNS Server=192.168.1.254
Alternet DNS Server= 202.134.0.15
Dalam jaringan paket data terkirim dan diterima berdasarkan alamat yang dibuat dan ditujukan kemana paket data tersebut. Berikut langkah-langkah untuk mengkonfigurasi Ip Address PC anda.
Konfigurasi Ip Address
Ada beberapa cara untuk mengkonfigusi Ip Address, tapi pada dasarnya saa saja.
Cara 1 :
Ø Pilih Start – Setting – Control Panel – Network Connections – klik cepat 2 kali atau klik kanan Open (seperti gambar di bawah ) :
Ø Selanjutnya klik kanan local Area Connection - pilih properties
Ø Selanjutnya Pilih Internet protocol (TCP/ IP) dan pilih tombol Properties
Ø Selanjutnya aktifkan dengan memilih Use the following IP address
· Isikan Ip Address yang anda kehendaki
· Isikan Subnet mask
· Isikan Default gateway jika ada
Ø Kemudian kalau anda menggunakan server dan koneksi internet , maka aktifkan IP DNS dengan memilih Use the following DNS server address
· Isikan Preferred DNS server anda
· Isikan Alternate DNS server
Catatan :
Abaikan settingan DNS ini kalau anda hanya koneksi secara peer to peer atau jaringan di LAB tanpa koneksi ke internet.
Ø Selanjutnya pilih ok
Ø Lakukan hal yang sama untuk teman koneksi PC anda , dengan catatan masukkan IP yang berbeda.
IP=10.20.30.25
Subnet Mask=255.255.255.224
Default Gateway=10.20.30.1
DNS Server=192.168.1.254
Alternet DNS Server= 202.134.0.15
Catatan :
Range IP dan Subnet Mask Default yang bisa anda gunakan :
· Kelas A 1.0.0.1 s/d 126.255.255.254 Subnet 255.0.0.0
· Kelas B 128.0.0.1 s/d 191.255.255.254 Subnet 255.255.0.0
· Kelas C 192.0.0.1 s/d 223.255.255.254 Subnet 255.255.255.0
Test Koneksi jaringan
Command atau tools yang paling sering digunakan untuk uji keberhasilan konfigurasi jaringan :
ü Ipconfig :
Digunakan untuk menampilkan pengalamatan (Ip Address) dari PC yang telah di konfigurasi .
Pilih start – Program – Accesoris - Command Prompt atau pada RUN ketikkan CDM
Ketikkan ipconfig kemudian enter
Pada gambar ditampilkan dua pengalamatan IP Address karena kebetulan saja PC saya menggunakan dua Lan Card
ü Ping:
Digunakan untuk menampilkan test koneksi ke PC lain kalau koneksi sukses (terhubung) maka anda akan memperoleh konfirmasi Reply From172..
Tapi kalau koneksi anda gagal (belum terhubung, maka anda akan menerima konfirmasi :
o Reguest timed out (koneksi anda gagal) atau
o Unreachcable (tidak ada koneksi kabel sama sekali)
Konfigurasi Komputer Name dan Groupname jaringan
Computer name atau name computer dijaringan pada dasarnya nama computer yang kita miliki dan biasanya secara default saat melakukan instalasi diawal kita telah diminta memasukkan nama dari computer yang kita gunakan . Namun jika diinginkan nama yang berbeda dari yang sebelumnya maka dapat dilakukan dengan langkah :
· Buka windows explorer
· Klik kanan my computer
· Dan pilih properties
-pilih computer name dan pilih tombol Change
-isikan computer name dan workgroup yang anda inginkan
- selanjutnya isikan computer name anda dan workgroup
- pilih ok
Beberapa command dasar
Tools jaringan adalah command yang bisa digunakan untuk operasional dan maintenance jaringan. Berikut beberapa tools yang paling sering digunakan untuk maintenance
jaringan :
Ipconfig : digunakan untuk mengecek Ip address computer yang digunakan.
· Ping : digunakan untuk mengetahui apakah koneksi antara PC yang telah dikonfigurasi berhasil atau tidak
· Tracert : untuk mengetahui Ip Public atau Ip DNS jaringan global dan mengetahui Ip-Ip Server jika jaringan dengan skala besar.
· Netstat : untuk menampilkan koneksi jaringan jaringan TCP/IP yang sedang berlangsung dengan computer lain dan properties jaringan dan protocol secara detail.
· Arp-a :untuk menampilkan Ip static, table address resolution protocol dll.
Komentar
Posting Komentar